Interior Resto Bakmie - Surabaya


 







Drawing No./Project No : 41010024 - 2

Ukuran / Luas Lahan : 23m x 35m

Jumlah Kamar Tidur : 1

Jumlah Kamar Mandi : 3

Jumlah Mobil yang bisa di tampung : 10 - 15

Jumlah Lantai : 2

Status Pengerjaan : 100% Online

Keterangan Lain : -

Sejarah Bakmi: Perjalanan Panjang Mi dari Timur 

Bakmi, hidangan mi yang gurih dan beraroma, telah menjadi salah satu makanan paling dicintai di seluruh dunia. Dari warung kaki lima sederhana hingga restoran mewah, popularitasnya tak terbantahkan. Namun, di balik semangkuk mi yang lezat ini, terhampar sejarah panjang yang melibatkan inovasi, migrasi, dan adaptasi budaya selama ribuan tahun.


Akar di Tanah Tiongkok: Lebih dari 4.000 Tahun Lalu

Kisah bakmi dimulai di Tiongkok kuno. Penemuan arkeologis pada tahun 2005 di situs Lajia, Provinsi Qinghai, Tiongkok, mengungkap mangkuk mi berusia sekitar 4.000 tahun yang terbuat dari milet. Penemuan ini menjadi bukti tertua keberadaan mi di dunia, jauh sebelum mi dikenal di peradaban Barat.

Pada awalnya, mi kemungkinan besar dibuat dari berbagai jenis biji-bijian lokal seperti milet atau sorgum, mengingat gandum belum menjadi tanaman dominan di seluruh wilayah Tiongkok. Proses pembuatannya sederhana: biji-bijian digiling menjadi tepung, dicampur air hingga menjadi adonan, kemudian dipotong tipis-tipis atau ditarik memanjang.


Penyebaran dan Adaptasi Awal

Dari Tiongkok, mi mulai menyebar ke berbagai wilayah di Asia melalui jalur perdagangan, migrasi, dan pertukaran budaya. Setiap daerah yang disinggahinya mengadaptasi mi dengan bahan-bahan lokal, teknik memasak, dan cita rasa khas mereka:

  • Jepang: Mi tiba di Jepang sekitar abad ke-6 atau ke-7. Di sana, ia berkembang menjadi berbagai jenis seperti ramen, udon, dan soba, masing-masing dengan karakteristik mi, kuah, dan topping yang unik.

  • Korea: Mi juga dikenal dalam bentuk japchae (mi ubi jalar tumis) dan berbagai jenis mi sup.

  • Asia Tenggara: Mi diperkenalkan oleh para pedagang dan imigran Tionghoa. Di sini, mi berinteraksi dengan rempah-rempah tropis dan bahan-bahan segar, melahirkan varian seperti pad thai di Thailand, laksa di Malaysia dan Singapura, serta tentu saja, bakmi di Indonesia.


Bakmi di Indonesia: Akulturasi Cita Rasa

Di Indonesia, bakmi memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan kedatangan para perantau dan pedagang dari Tiongkok, terutama dari wilayah Fujian dan Guangdong, sekitar abad ke-10 hingga ke-17. Mereka membawa serta tradisi kuliner mi dan perlahan mengadaptasinya dengan selera lokal:

  • Asal Kata: Kata "bakmi" sendiri berasal dari dialek Hokkien, di mana "bak" berarti daging (seringkali merujuk pada daging babi, yang umum digunakan dalam masakan Tionghoa) dan "mi" berarti mi. Seiring waktu, adaptasi membuat bakmi juga disajikan dengan daging ayam, seafood, atau tanpa daging sama sekali untuk memenuhi selera masyarakat yang beragam.

  • Ragam Varian: Proses akulturasi melahirkan berbagai jenis bakmi khas Indonesia:

    • Bakmi Ayam: Mi rebus dengan topping ayam kecap atau ayam rebus suwir, sawi, dan pangsit, yang menjadi ikonik.

    • Bakmi Jawa: Dimasak dengan arang, bumbunya lebih medok, dan sering disajikan "nyemek" (basah) atau "godog" (berkuah kental).

    • Bakmi Bangka: Khas dengan mi tipis dan topping daging cincang gurih.

    • Bakmi Karet: Mi dengan tekstur lebih tebal dan kenyal.

    • Dan masih banyak lagi varian lokal lainnya yang menggunakan bumbu dan bahan pelengkap khas daerah masing-masing.


Bakmi di Era Modern: Inovasi dan Globalisasi

Saat ini, bakmi telah menjadi hidangan global. Anda bisa menemukan restoran bakmi di hampir setiap sudut dunia, dari New York hingga London, yang menyajikan berbagai versi mi dari berbagai negara. Inovasi terus berlanjut, dengan munculnya bakmi fusion yang menggabungkan cita rasa tradisional dengan sentuhan modern atau internasional.

Selain itu, kemajuan teknologi juga memengaruhi produksi mi instan, memungkinkan miliaran orang di seluruh dunia menikmati bakmi dengan cepat dan mudah. Meskipun demikian, daya tarik bakmi otentik yang disiapkan dengan resep turun-temurun tetap tak tergantikan.


Dari sehelai adonan sederhana di Tiongkok kuno hingga menjadi hidangan favorit yang mendunia, sejarah bakmi adalah cerminan dari perjalanan panjang kuliner global. Bakmi bukan hanya tentang mi, kuah, dan topping, tetapi juga tentang cerita migrasi, adaptasi, dan kekayaan budaya yang terus berkembang, menjadikan setiap mangkuk bakmi sebagai warisan kuliner yang patut dirayakan.

#restaurant
#cafe
#arsitektur
#bakmie
#tokobakmiesaudagar
#surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar