Pura Segara - Surabaya


 



Menjelajahi Keindahan dan Fungsi Pura di Indonesia, Termasuk Jejaknya di Jawa Timur

Pura adalah rumah ibadah bagi umat Hindu. Di Indonesia, terutama di Bali, pura bukan hanya sekadar tempat bersembahyang, melainkan juga pusat kegiatan sosial, budaya, dan spiritual masyarakat. Keindahan arsitekturnya yang khas, sarat akan simbolisme, dan menyatu dengan alam menjadikannya daya tarik tersendiri. Meskipun identik dengan Bali, jejak keberadaan pura juga dapat ditemukan di berbagai wilayah lain di Indonesia, termasuk di Jawa Timur.

Arsitektur Khas Pura: Harmoni dengan Alam dan Kosmologi

Arsitektur pura memiliki ciri khas yang mendalam, mencerminkan filosofi Hindu tentang keseimbangan alam dan kosmologi. Beberapa elemen arsitektur pura yang umum meliputi:

  • Pelinggih: Bangunan suci yang merupakan tempat bersemayamnya para dewa atau roh leluhur. Bentuk dan ukuran pelinggih bervariasi tergantung pada dewa yang dihormati.

  • Meru: Bangunan bertingkat dengan jumlah atap ganjil (biasanya 3, 5, 7, 9, atau 11), melambangkan gunung suci Mahameru, tempat bersemayamnya para dewa tertinggi.

  • Padmasana: Tempat suci berbentuk seperti singgasana teratai, diperuntukkan bagi Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).

  • Candi Bentar: Gapura terbelah yang menjadi pintu masuk utama ke area pura. Bentuknya melambangkan gunung kembar.

  • Kori Agung: Gapura utama yang lebih besar dan megah, biasanya terletak di antara area luar (jaba sisi) dan area tengah (jaba tengah) pura.

  • Bale: Bangunan terbuka yang berfungsi sebagai tempat pertemuan, upacara, atau tempat istirahat. Ada berbagai jenis bale, seperti Bale Agung (untuk pertemuan penting), Bale Kulkul (tempat kentungan), dan Bale Gong (tempat gamelan).

  • Taman dan Kolam: Beberapa pura memiliki taman yang indah dan kolam suci yang berfungsi sebagai sumber air untuk upacara dan penyucian diri.

Material yang digunakan dalam pembangunan pura umumnya alami, seperti batu paras, kayu, dan ijuk, yang semakin menyatu dengan lingkungan sekitar. Ornamen-ukiran yang rumit pada setiap elemen pura juga memiliki makna simbolis yang mendalam.

Fungsi Pura dalam Kehidupan Masyarakat Hindu

Pura memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Hindu:

  • Tempat Ibadah: Fungsi utama pura adalah sebagai tempat umat Hindu bersembahyang dan memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya.

  • Pusat Upacara Adat: Berbagai upacara keagamaan dan adat, seperti odalan (peringatan hari jadi pura), melasti (upacara penyucian), dan ngaben (kremasi), dilaksanakan di pura.

  • Tempat Pelestarian Budaya: Pura juga berperan sebagai pusat pelestarian seni, tradisi, dan nilai-nilai budaya Hindu. Berbagai kegiatan seperti tarian sakral, musik gamelan, dan pembuatan sesajen dilestarikan di lingkungan pura.

  • Fungsi Sosial: Pura menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi bagi anggota masyarakat Hindu, mempererat tali persaudaraan dan gotong royong.

Jejak Pura di Jawa Timur, Termasuk Surabaya

Meskipun Bali menjadi pusat keberadaan pura di Indonesia, jejak-jejak pura juga dapat ditemukan di Jawa Timur, termasuk di sekitar Surabaya. Hal ini merupakan warisan dari sejarah panjang dan interaksi budaya di masa lalu, terutama pada era kerajaan-kerajaan Hindu seperti Majapahit yang berpusat di Jawa Timur.

Beberapa contoh keberadaan pura atau situs yang memiliki kaitan dengan agama Hindu di Jawa Timur antara lain:

  • Candi-candi: Meskipun bukan pura dalam pengertian modern, candi-candi seperti Candi Penataran di Blitar, Candi Singhasari di Malang, dan situs-situs Mojokerto merupakan peninggalan kejayaan Hindu di masa lampau dan memiliki elemen arsitektur serta makna religius yang serupa dengan pura.

  • Komunitas Hindu: Di beberapa wilayah Jawa Timur, termasuk di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, terdapat komunitas Hindu yang masih aktif menjalankan tradisi dan memiliki pura sebagai tempat ibadah mereka. Pura-pura ini mungkin memiliki adaptasi desain sesuai dengan kondisi lokal, namun tetap mempertahankan esensi dan fungsi utamanya.

  • Pura di Lingkungan Masyarakat Bali: Seiring dengan migrasi penduduk dari Bali ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Surabaya, seringkali komunitas Bali membangun pura sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan serta budaya mereka di perantauan.

Keberadaan pura di Jawa Timur, meskipun tidak sebanyak di Bali, menjadi pengingat akan akar budaya yang kaya dan keberagaman agama yang mewarnai Indonesia. Pura-pura ini tetap menjadi pusat spiritual dan sosial bagi umat Hindu di wilayah tersebut, sekaligus memperkaya khazanah arsitektur dan budaya Indonesia secara keseluruhan.

Sebagai warga Surabaya dan Jawa Timur, penting untuk menghargai dan memahami keberadaan pura sebagai bagian dari warisan budaya bangsa, serta menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar